BAB I
|
1.1. Latar Belakang Makalah
Di era industrilisasi yang disertai dengan globalisasi
dewasa ini, di beberapa negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia .
Isu kualitas lingkungan hidup menjadi suatu permasalahan nasional yang perlu
dicari jalan pemecahannya.
Kualitas lingkungan yang menurun disuatu negara akan
sangat berpengaruh terhadap produk. Produk yang dihasilkan negara yang
bersangkutan. Pengaruh yang erat hubungannya dengan penurunannya kualitas
lingkungan ialah produk pertanian, peternakan dan perikanan sehingga daya saing
untuk keperluan ekspor di pasar internasional menjadi menurun. Selain itu,
kualitas kesehatan penduduk yang tinggal di daerah lingkungan yang tercemar
akan menjadi buruk dan berdampak pada menurunnya daya kreativitas penduduk.
Selain
itu beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita ialah udara yang
kita hirup setiap saat dan air yang kita minum setiap hari. Udara dan air yang
bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang aktivitas kita
untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi sebaliknya, bila ada
komponen utama tersebut tercemar, maka pencemarannya akan menimbulkan perubahan
terhadap kualitas kehidupan kita begitu pula daya tahan tubuh terhadap infeksi
penyakit. Semuanya itu akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dalam
berkarya.
1.2. Alasan Pemilihan Judul
Lingkungan tempat kitahidup sangat mempengaruhi
kualitas kehidupan kita. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan
kita adalah udara yang kita hirup setiap saat dan air yang kita minum setiap
hari. Udara dan air yang bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga
dapat menunjang aktivitas kita untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang
positif. Tetapi sebaliknya bila ada komponen utama tersebut tercemar maka
pencemarannya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan kita.
Kesehatan tubuh mulai menurun, penurunan produktivitas dalam berkarya dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu pencemaran lingkungan sangat buruk akibatnya
terhadap kehidupan dibumi ini. Marilah kita sama-sama menjaga kualitas
kebersihan lingkungan demi kelestarian kehidupan diplanet kita ini.
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dar pembuatan makalah saya ini adalah :
1.
Untuk menambah nilai di bidang Bahasa Indonesia
2.
Memenuhi tugas dan memenuhi standar kompetensi
3.
Membuka maka para pembaca agar bersama-sama menjaga
kelestarian lingkungan hidup
4.
Dan sama-sama melakukan pengawasan dan pencegahan
pencemaran lingkungan.
1.4. Manfaat Penulisan Makalah
Segala sesuatu yang ebrmilai positif membawa sejumlah
manfaat dan kebaikan seperti pembuatan makalah ini memiliki beberapa manfaat
apabila dibaca dan disimak dengan baik, yaitu :
1.
Memberikan wawasan mengenai lingkungan hidup
2.
Dapat mengetahui / menginformasikan kepada para pembaca
akan bahayanya pencemaran lingkungan.
Dapat
memberikan motivasi kepada para pembaca maupun dorongan agar selalu menjaga
kebersihan lingkungan di sekitarnya.
1.5. Identifikasi Masalah
Lingkungan hidup dan pencemaran
1.
Komponen ekosistem dan pencemarannya
2.
Pencemaran udara
3.
Pencemaran air
4.
Logam berbahaya di alam lingkungan
5.
Pengaruh toksis logam pada hewan
1.6. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan
makalah yang saya buat adalah megenai pencemaran udara.
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun dalam penyusunannya, saya telah mengurutkannya secara baik yaitu :
BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang masalah
1.2. Alasan
Pemilihan Judul
1.3. Tujuan
Penulisan Makalah
1.4. Manfaat
Penulisan Makalah
1.5. Identifikasi
Masalah
1.6. Pembatasan
Masalah
1.7. Sistematika
Pneulisan
BAB II : Landasan Teotiris yang
berupa uraian atau kerangka konseptual
BAB III : Pembahasan
BAB IV : Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
|
2.1. Pengertian Lingkungan
Kita tentu sudah tahu apa itu lingkungan. Lingkungan
adalah tempat yang ada disekitar kita yang terdiri atas komponen abiotik dan
biotik.
Adapun pengertian lingkungan yang lain yaitu sebagai berikut :
1.
Menurut Drs. Sri Hartati
Lingkungan adalah lingkungan yang memiliki daya dukung tinggi dan sesuai
untuk kehidupan organisme yang hidup didalamnya
2.
Menurut Dra. Ike Sabariah
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup
tersebut seperti batu, air, pohon, tanah dll.
3.
Menurut Iwan Wahyu. S
Lingkungan hidup
merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk keperluan hidup makhluk hidup.
2.2. Pengertian Polusi Atau Pencemaran
Istilah polusi berasal dari aderah Yunani yang berarti
mengotorkan, merusakkan atau mencemarkanm. Pada tahun 1966 lrmbaga di Amerika
Serikat yang mengenai “Waste Management and Control” membuat bahasan tentang
polusi.
Ada beberapa pengertian lain polusi yaitu :
1.
Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si
Polusi adalah perubahan kondisi / fisik, kimia atau biologi dari udara,
air atau tanah (lahan), yang memebrikan dampak membahayakan kondisi lingkungan
dan asap natural (budaya) yang ada.
2.
Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si
Polutan (zat pencemar) adalah zat yang menyebabkan perubahan sifat fisik,
kimia maupun biolodi dari lingkungan.
3.
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3
Polusi / pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan
lingkungan dan kegiatan atas proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.
2.3. Penyebab Pencemaran Udara
Apabila kita menhidup udara dalam-dalam, sekitar 99%
dari udara yang kita hisap ialah gas nitrogen dan oksigen. Kita juga menghisap
gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada beberapa hasil penelitian
dilaporkan bahwa diantara gas yang sangat sedikit tersebut diidentifikasi
sebagai gas pencemar. Di daerah perkotaan yang ramai, gas pencemar berasal dari asap kendaraan, gas
buangan pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap rokok, larutan pembersih dan
sebagainya yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia.
Dari pernyataan diatas sudah jelaslah bahwa penyebab
pencemaran udara itu dikarenakan aktifitas manusia yang tidak terhenti. Apalagi
di zaman modern ini banyak sekali industri-industri dan pabrik-pabrik baru
didirikan ditanah air kita ini sehingga kita merupakan negara polutan.
2.4. Dampak Pencemaran Udara
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi
yang tidak digunakan dengan benar adalah munculnya pencemaran atau polutan. Gas
pencemar adalam kandungan tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
paru-paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan dan bahan lainnya. Perubahan
kandungan bahan kimia dalam atsmofer bumi karena polusi udara akan dapat juga
mengubah iklim lokal, regional dan global sehingga menaikan jumlah radiasi
sinar ultra violet dari matahari kepermukaan bumi dan timbullah efek rumah kaca
yang berdampak luas terhadap teproduksi pangan dunia dan permukaan laur dan
masih banyak lagi.
Terjadinya lubang ozon disebabkan menurunnya kadar
ozon dilapisan stratosfer yang mengakibatkan bertambahnya sinar ultraviolet
(UV) dari matahari ke bumi. Dampaknya berupa gangguan terhadap kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, juga punahnya jenis-jenis organisme tertentu.
BAB III
|
3.1. Terjadinya Pencemaran Udara
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri
dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Adapun
bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan dan tumbuhan,
barang dan logam, bantuan dan materil lain dapat dikategorikan sebagai
pencemaran udara. Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan troposfer,
tetapi ada 9 jenis pencemar udara yang penting yaitu :
1.
Oksida karbon (CO, CO2)
2.
Oksida berelang (SO2, SO3)
3.
Oksida Nitrogen
(NO, NO2, dan N2O)
4.
Suspensi partikel (debu tanah, karbon, asbes, logam
berat, nitrat, sulfat, titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4))
5.
Oksida foto kimiawi (ozon)
6.
Substansi radio aktif
7.
Panas (pembangkit tenaga listrik, pembangkaran minyak
menjadi gas pada kendaraan, pabrik, perumahan)
8.
Suara (kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api,
masih suci, konstruksi) dll.
9.
Kompionen organik (CFC) Kloroflour karbon.
Kesembilan jenis pencemaran udara tersebut bercampur
dalam lapisan troposfer bagian bawah dan terjadi interaksi. Kemudian interaksi
ini dipengaruhi oleh sinar matahari, sehingga asap tersebut dinamakan asap foto
kimia. Kelas asap fotokimia tersebut menjadi tinggi pada musim kemarau ( di
daerah tropis) atau musim panas (daerah sub tropis) sebagian besar gas polutan
yang menghasilkan gas foto kimia tersebut adalah rekasi pada ozon yang dapat
mengakibatkan iritasi pada mata, mengganggu pada fungsi paru-paru serta
mematikan pohon dan tanaman pangan. Gas yang berbahaya tersebut baisnaya erat
hubungannya dan konsentrasi ozon
dilapisan bawah atsmofer.
3.2. Siklus Pencemaran Udara
Pernahkah anda memperhatikan partikel yang
berterbangan di udara dan tampah karena tersinari matahari pagi ?
Partikel-partikel ini akan menempel dimana saja dilingkungan kita yang paling
berbahaya ialah terhisap oleh paru-paru kita. Setiap menit kita menghirup udara
15-17 kali. Setiap menghirup udara di kota besar
akan terhisap pula sekitar 60.000 partikel kedalam paru-paru kita, diluar kota mungkin separuhnya.
Sumber partikel-partikel, ini adalah cerobong asap
pabrik. Partikel-partikel ini adalah tinggal di udara untuk berapa hari.
Partikel yang kecil untuk beberapa minggu. Yang besar segera jatuh disekitar
sumbernya. Pada akibat ledakan nuklir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi
industri dapat melayang-layang ribuan kilometer dari tampak asalnya dan
kendaraan bermotor.
Dalam penjelasan siklus ini saya akan mengambil contoh
dari polusi kendaraan bermotor dari asap pabrik / industri. Tujuan penduduk
dunia khususnya Indonesia
di sepanjang jalan dengan mengendarai motornya maka asap yang ditimbulkan
kendaraan bermotor tadi sebagaian dihirup langsung oleh masyarakat dan
sebahagiannya lagi naik ke atas permukaan bumi. Begitu pula pada asap pabrik /
industri yang keluar dari cerobong asap mengumpul di atas permukaan bumi dan
bergantung dengan asap kendaraan bermotor tadi.
Udara yang sudah bercampur dengan bahan kimia dari
kendaraan bermotor dan asap pabrik / industri naik dan masuk ke dalam lapisan
troposfer, bahan pencemar terbawa secara vertikal dan horizontal sudah bereaksi
secara kimiawi dengan bahan lainnya di dalam atmosfer. Dalam mengikuti gerakan
udara, polutan tersebut menyebar tetapi polutan tersebut menyebar tetai polutan
yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh
kepermukaan bumi menjadi partikel padat dan larut dalam butiran (uap air yang
ada di troposfer) serta mengembun jatuh kepemrukaan bumi. Jadi karena udara
tercemar, air hujan juga tercemar oleh gas-gas tersebut.
3.3. Pengaruhnya Terhadap Iklim Dan Pemanasan
Global
Apabila diamati sejenak, ikli yang panas akan terasa
tidak mengenakan bagi kehidupan. Tetapi kondisi panas terebut dapat menaikkan
produksi tanaman pangan mencapai 60-80% di beberapa daerah karena lebih banyak
CO2 adalah atmosfer yang dapat menaikan laju fotosintesis. Kenaikan
suhu dalam troposfer, sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan reaksi
perusakan ozon secara perlahan. Selain itu akan banyak terjdi kerugian karena
pemasanan global akan menaikan penggunaan pendingin ruangan. Produksi tanaman
pangan akan banyak terserang hama
serangga, karena dalam kondisi panas menaikann laju laju penguapan pada
tanaman, sehingga tanaman sangat memerlukan ketersediaan air cukup. Air dalam
tanah akan menguap dan sulit untuk ditanami tanaman produksi pangan.
Kenaikan suhu udara rata-rata 40C akan
mendapat mengubah pergantian musim sehingga musim hujan berkurang, timbul angin
kencang dan arus gelombang pasang. Bencana banjir terjadi di musim kering yang
panjang. Tanah yang subur akan berubah menjadi padang pasir yang tandus, danau mulai
mengering dan rencana kekeringan serta kelaparan akan meluas. Beberapa
penelitian dengan menggunakan model menunjukkan bahwa kenaikan suhu atmosfer
rata-rata 40C dapat menaikan permukaan laut 0,5 – 1,5 m. Selama
50-100 tahun, dengan asumsi bahwa es dikutub tidak mencair. Tetapi bila es
dikutub terjadi pencairan, kenaikan air permukaan laut menjadi lebih tinggi
lagi. Akibatnya akan dapat menenggelamkan sepertiga dari permukaan bumi
terutama daerah yang rendah.
Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memproyeksikan
bahwa bila permukaan laut naik 1 m akan dapat merusak daerah pantai sekitar 26%
sampai 65% di Amerika. Kadar garam di daerah muara sungai, danau dan daratan
dekat pantai akan naik dan tidak dapat digunakan lagi sebagai air minum, karena
air laut sudah mengintruksi air tanah.
3.4. Dampak Pemanasan Global
Meningkatnya suhu atmosfer bumi mengakibatkan kawasan
es di kutub mencair sehingga permukaan laur terus naik. Ekosistem alami,
seperti terumbu karang sangat peka terhadap perubahan hukum global. Perubahan
iklim global yang akhirnya pemanasan global ini akan menimbulkan dampak
negatif bagi terumbu karang. Dalam
jangka panjang sumber daya air ini memerlukan perhatian yang serius. Kelangkaan
air bersih sudah menjadi masalah penduduk disepanjang sungai Mekong ,
Nil, Kuning, serta kawasan laut Aral di Asia Tengah, berikut kawasan danau Chad
di Afrika.
3.5. Pencegahan Terjadinya Pemanasan Global
Pada dasarnya ada dua pilihan dalam memperlambat
terjadinya pemanasan global ini yaitu :
a.
Pengurangan pembangunan rumah kaca dan
b.
Penggantian bahan bakar minyak dengan bahan alternatif
lainnya seperti energi nuklir tidak diperbolehkan sehingga sumbangannya
terhadap pengurangan CO2 di udara relatif kecil.
a.
Penghentian emisi CFC dan balon.
b.
Pengurangan penggunaan bahan bakar minyak.
c.
Pengurangan penggunaan energi batu bara yang dapat
menyumbangkan polusi CO2 sampai 60% per unit produksi.
d.
Penggunaan filter atau scrubher untuk menyaring CO2 sari asap pabrik dan pembangkit tenaga
listrik.
e.
Penggunaan energi matahari, angin dan panas bumi.
f.
Peningkatan
penggunaan gas alam sebagai pengganti minyak bumi.
g.
Penebangan hutan harus dikurangi dan peningkatan
reboisasi.
h.
Penurun jumlah kelahiran dalam keluarga berencana.ian
serius.
BAB IV
|
4.1. Kesimpulan
Udara disekitar dewasa ini sangat peka terhadap
pencemaran. Hal ini erat hubungannya dnegan aktivitas manusia untuk mengejar
dimasa modern. Bahan pencemar seperti dimasa modern. Bahan pencemar seperti
senyawa karbon (CO, CO2), Sulfida (SO2, S03),
Nitrogen (NO, NO2, dan N2O), partikel logam (Pb, Cd, Fs,
Ng) dan senyawa lainnya telah terbukti mencemari udara terutama di daerah
perkotaan dan industri. Jadi kesimpulannya ialah bahwa seluruh aktivitas
manusialah yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
4.2. Saran
Sadarkan diri anda masing-masing bahwa mencemari
lingkungan akan membawakan diri anda kepada kesusahan dan kesengsaraan yang saya (penulis) bahas
yaitu pencemaran udara. Apabila anda sudah tahu dengan dampak buruknya,
janganlah tetap anda lakukan.
DAFTAR
PUSTAKA
|
Darmono. 2001. Lingkungan
Hidup dan Pencemaran. Jakarta : Universitas Indonesia .
Hartati, Sri. 2005. Panduan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Surakarta : CV.
Mediatama.
Risman. 2005. Bersahabat
Dengan Lingkungan Hidup. Jakarta
: CV. Swakarya.
Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta
: PT. Melton Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar